latest articles

Ada Apa Ya?


Pada hari ke-3 kiprah SONLIS 2013 ini, tepatnya hari Sabtu (09/03) MAN Insan Cendekia Serpong makin ramai. Bagaimana tidak? Lomba – lomba pada hari ini punya banyak variasi tambahan yang tidak ada pada hari sabtu dan minggu, pekan lalu. Namun lomba pada pekan lalu yang belum tuntas tetap ada sesi continue-nya pada hari ini.
Dengan tambahan kompetisi di hari ini tentunya bertambah pula jumlah pengunjung MAN IC yang masing-masing punya misi khusus.Mereka merupakan participant, pembimbing dan supporter dari berbagai sekolah di penjuru Indonesia raya ini. Suasana pagi hari yang sudah basah karena guyuran hujan yang turun tidak menyurutkan semangat juang mereka untuk menuntaskan misi yang mereka emban atas nama kontingen sekolahnya. Mereka para pejuang itu telah memadati tempat acaranya, walau tak dapat dipungkiri lagi bila ada pula beberapa peserta yang terlambat datang.
Hari ini banyak angle-angle yang mungkin untuk kebanyakkan orang luput diperhatikan, tapi angle ini sempat diambil. Hal unik apakah yang terjadi di H+3 Sonic Linguistic yang bertemakan “World Reconciliation”.
Semuanya sibuk pada hari sabtu ini, tak hanya peserta dan panitia yang terlibat, namun panitia yang hanya meihat dan meninjau pun sama. Mereka bebas berekspresi sesuka hati. Jadi, banyak diambil “Snapshoot” tak terduga. Mari kita simak!
1.       No Comment
  di dalam foto ini Raka, begitu dia biasa dipanggil langsung menutupi mukanya saat diminta untuk ambil gambar “jangan-jangan!” teriaknya pelan. Gayanya yang tidak disengaja itu seperti pejabat-pejabat si tikus penjerat yang biasa kita saksikan di berbagai media yang sungkan untuk berkomentar saat dihujani pertanyaan para paparazi. Di dalam foto itu tersirat perkataan “NO COMMENT” yang sering pula diucapkan para public figur tanah air.
2.       Belum Mantap, nih!
Lanjut ke shoot pict yang kedua. Namun tetap pada tempat diambilnya gambar Raka, dimana lagi kalau bukan di arena LKBB Competition. Ada satu orang dari PASMAN FOUR yang nampaknya sedang berlatih keras dan seorang diri ketika teman-temannya memperhatikan perfom dari sekolah lain, menurut berita yang sempat dilansir. Hal itu dikarenakan ketidak-maksimalan kesiapan yang ada pada diri pria ini. Ia sibuk bolak-balik berlatih gerakan-gerakan yang memang terlihat betul belum mantap ia kuasai.  Tentunya ia tidak ingin menjadi salah seorang Troublemaker untuk tim pasus sekolahnya itu, karena selama 2 tahun terakhir ini almamaternya mampu merengkuh gelar jawara di event Sonic Linguistic Sebelumnya, pada tahun 2011 pasukan ini meraih juara runner up, dan pada tahun selanjutnya yakni di tahun 2012 yang lalu mereka menjadi “winner”. Pastinya tidak diinginkan kekalahan sang jawara tahun lalu ini hanya dikarenakan ketidak-kompakkan satu orang di dalam tim itu. Padahal latihannya sendiri pun sejak H-7 sudah intensif menjadi setiap hari. Tetapi entah karena faktor apa pria yang ada di shoot pct kedua ini terlihat masih canggung.  Masih di tim yang sama ada seorang perempuan yang merasa tampilan kostumnya berantakkan, dengan panik dia meminta ibunya untuk merapikannya kembali, ia pula tidak ingin gagalnya pasukan sekolah itu hanya karena kostum dan make up-nya yang berantakkan. Pastinya mereka ingin menampilkan kesempurnaan.

Next Shoot pict
3.       Pose Natural, Kenapa engga?
Banyak banget yang berpose diluar kesadaran diri mereka, dan umumnya itu jadi hal unik setelah di take
a.       a. biasa saja mas bibirnya!

 nampaknya anak laki-laki itu tengah tercengang melihat aksi para participant LKBB.
b.    b.   silau!
4.       Ikat sepatu dulu!
5.       Tren Payung-an
Di siang hari yang menyengat yang disebabkan terik si surya ini menyebabkan banyak kalangan baik itu bapak, ibu, anak muda yang menjadi peserta ataupun panitia tak kuasa menahan sinar hebatnya. Panas! gerah! itulah kata yang dapat diutarakan. mari kita ihat 5th shootpict ini




Read more

Banyak Jiwa Kreatif di MATEK





ini salah satu karyanya

                Apa itu MateK? MaTek merupakan kepanjangan dari MAding TEKnologi, atau nama kerennya 3D WALL MAGAZINE merupakan reformasi mading yang biasa tertempel di media papan di sekolah, namun yang satu ini diberikan kebebasan untuk memilih media tempelnya. Dari namanya saja sudah dapat dipahami bahwa mading yang akan dibuat akan berbentuk 3 dimensi yang dapat dilihat dari berbagai sisi namun  tak melupakan isi pula.
SMAIT Al-Kahfi
                Lomba yang awalnya terdiri dari 21 sekolah ini ternyata hanya dihadiri oleh 15 participant. Hal  ini, karena  waktu Sonlis yang tidak sesuai dengan waktu di sekolah-sekolah lain. Karena ada juga sekolah yang sedang diberlangsungkan  UTS atau lainnya yang menyebabkan mereka berhalangan untuk hadir. Akan tetapi hadir atau tidaknya participant yang sudah ter-registrasi tidak menyurutkan semaraknya lomba ini.
                Saya telah mewawancarai salah satu juri dari lomba yang merupakan cabang dari science & Art ini ketika sedang memeriksa hasil karya imajinatif dari sekolah-sekolah yang rata-rata berasal dari JABODETABEK. Amira Satya Mardhika lengkapnya, guru sosiologi yang biasa disapa ibu Amira ini punya beberapa kriteria yakni tampilan yang inofatif, kesesuaian dan keterkaitan dengan temanya, kebersihan, dan juga isi madingnya. Karena ada pula yang kreatif dalam men-desain madingnya namun informasi untuk isi madingnya sendiri tidak ada atau isi dengan temanya yang tidak sinkron. Sedangkan penilaian di 3D WALLMAGZ ini tdak hanya dekorasi saja. Ibu Amira juga memberikan komentar berkaitan dengan kompetisi ini yang semakin kreatif, dan mampu berinovasi dari pikiran kreatifnya, serta mampu merealisasikannya ke dalam bentuk karya seni seperti ini. “saya juga salut dengan anak-anak ini yang kretif dan punya imajinasi yang tinggi dan ada penyalurannya”
                Ibu Amira juga beropini bahwa ada baiknya bila kedepannya acara SONLIS ini disesuaikan dengan schedule sekolah-sekolah lain, namun SONLIS 2013 yang diadakan di awal maret ini juga cukup sukses, tetap semarak, semua itu terbayarkan karena kerja keras para panitianya.
koor. 3D WallMagz "Aniq Jazilaturrohmah"
               “Alhamdulillah kalo kendala sih hamper gaada, jadi gak ngelembur lagi kaya tahun kemarin yang kurang persiapan dan rada lelet” ujar Zila ketika diwawancarai di GSG. Namun siswi cantik yang juga pernah mengelola  kompetisi MATEK/3D WALLMAGZ tahun lalu itu juga mempunyai kesulitan dalam pemindahan madingnya “ya, kan karena katya-karya ini gak akan disini terus! Jadi harus dipindahin , sedangkan badan saya aja kecil. Pasti butuh bantuan cowok kan!” tuturnya sambil tertawa.

                Memang karya seni para pemuda dan pemudi zaman sekarang sudah terbilang baik. Karya pelajar tak kalah dengan karya para seniman-seniman yang ada.  Dan untungnya selalu ada wadah untuk menampung bakat-bakat mereka yang memang dibutuhkan pula untuk bangsa ini. Semoga kreatifitas dan ke-imajinatifan mereka yang punya nilai estetika ini dapat menjajaki level dunia. Terus berkarya pemuda Indonesia!
                 
Read more

In Orienberg, So Amazing



                Di bidang Sport & Art pada hari pertama SONLIS ada Basketball. Olahraga yang khas betul dengan bola yang dimasukkan ke dalam ring ini cukup seru. Sudah banyak SMA di wilayah jabodetabek seperti SMAN Cikarang, SMA syahid dan sebagainya yang mulai bertanding.
                Ketika saya survey langsung ke arena lomba di lapangan basket MAN IC serpong permainan sedang berlangsung seru,di saat-saat mengasyikkan seperti  itu  ada pula korban cedera yang akhirnya harus diberikan P3K  karena terkilir saat bermain.
                Suasana siang itu cukup panas, namun hal itu tidak menyurutkan para pemain yang ber-body tinggi dan besar ini. Mereka tetap terus bermain, bermain dan bermain untuk mencapai suatu keberhasilan. Setiap grup yang terdiri dari 5 orang ini mampu menunjukkan kemahirannya dalam bermain basket dengan cukup baik, dengan maksimal mereka beradu untuk meraih poin yang unggul dari rival-nya.
                Jumlah peserta yang mengikuti basketball competition ini diikuti oleh 14 sekolah. Salah satunya adalah MA Syahid dari Bogor. Albi, kapten dari tim MA syahid ini telah berlatih, sejak 2 bulan yang lalu bersama anggota tim-nya. Tidak hanya skill yang penting, namun kerja sama antar anggota di dalam tim itu juga turut berpengaruh.
                Kendala pra-event pula dialami oleh para panitia. “kendala yang terjadi sih karena hujan kan musim pancaroba, apalagi waktu ngecat lapangannya” jawabnya ketika ditanya tentang kesulitan yang terjadi saat prepare lomba ini
                Kompetisi yang dilangsungkan 3 hari sejak kemarin sampai tanggal 9 ini belum dapat menentukkan siapa jawaranya. Kita dapat melihat jawaranya pada final nanti yang akan berlangsung di hari sabtu depan nanti.
                Basketball berlangsung di lapangan, akan tetapi Band Competiton ditempatkan di lapangan depan bazaar area. 8 band yang masing-masing melantunkan 2 lagu itu punya kreasi tersendiri untuk perform di atas panggung. Dengan gaya dan suara yang beragam mereka menunjukkan aksi panggungnya masing-masing.
                Rahmat Timo, Dedi Kurniawan dan Agus Perdi sebagai juri yang menilai nampaknya sulit menentukkan juaranya karena masing-masing dari grup band yang ada punya bakat yang cukup baik, walau ada pula yang lantunan syair lagunya yang kurang dapat.
                Untuk pem-publikasikannya sendiri di sebarkan ke banyak wilayah, karena memang panitianya pula rata-rata anak band, jadi mereka punya link buat mempromosikan lomba ini.
                Pemenang di Band Comp ini langsung diumumkan siang itu juga, sangat berbeda dengan Basketball Comp yang harus menggunakan 3 hari dalam menemukan sang juaranya.
                Peringkat pertama diduduki oleh “The Railroad” dan runner up-nya adalah G36. Namun, Semuanya sudah menampilkan yang terbaik dan yang lain belum saatnya untuk meraih kemenangan.
Read more

Ada Apa di Language?




                Ada yang baru di kompetisi bidang bahasa ini! Mau tau apa? Language punya varian baru yakni “Spelling Bee”. Kompetisi yang diperuntukkan kepada siswa menengah pertama ini berhasil menarik 30 peserta yang mayoritasnya dari pulau jawa.
Metode yang diterapkan di dalam kompetisi  ini terdiri dari dua babak.  Dari 30 peserta tersebut akan diseleksi, kemudian diambil 7 peserta untuk babak writing dan yang terakhir oral (speak). Dari oral tersebut lalu diambil 1 juara.
TOP 7
“Persiapan-persiapan selama ini yang kami lakukan pasti yang pertama adalah pembentukkan tim, jadi tim kami hanya berjumlah 4 orang” tutur siswi kelas 11 ini dengan senyumnya yang khas.
Menurut sofura, selaku koordinator di bidang tersebut selama pra-acara ini mereka hanya menemui kesulitan untuk mencari wordnya saja  serta camridge-nya, karena rujukan untuk spelling bee ini adalah kesana.
Dari participant-nya sendiri pun sangat beragam, seperti nabila yang hanya berlatih ketika H-1 saja padahal ia mengaku ini kompetisi pertamanya. Nabila yang biasa ditemani “Collins easy learning English study” yang lengkap dengan thesaurus itu nampaknya hanya bisa bertawakal saja menunggu hasil, namun sayangnya ia tidak dapat lolos top 7.
Berbeda dengan rendiko siswa kelas 7 dari SMP Tarakanita ini mengaku sering berlatih dengan baca-baca saja. “saya juga malam latihan dari jam 8-11, dan tadi sebelum berangkat baca-baca lagi. Persiapan yang rendi lakukan untuk spelling bee ini tidak sendirian. Ia dibantu oleh guru pembimbing dari sekolahnya, ibu Mia. Yang melakukan latihan intensif kepadanya setiap hari senin dan jum’at. 
Namun ternyata, juara speeling bee ini diraih oleh anak laki-laki bernama julian, rendiko sendiri tidak menggubris kekalahannya. Karena menurutnya, setiap perlombaan ada menang dan kalah, ia pun dengan bijak mampu menjadikan kekalahannya ini sebagai pengalaman. “lambat laun pengalaman kekalahan itu akan berbuah kemenangan kok, tapi bukan sekarang.” Tuturnya dengan polos.
Nah, Congrats untuk julian yang berhasil meraih gelar "winner" di ajang ini !
Bagi yang belum bisa seperti julian, never give up, okay! you all  can reach what you want to be, if you study hard. 
Read more

About Sonic Linguistic

Pada (2/3) Sonic Linguistic Competition dimulai. Dengan mengusung tema WORLD CONCILIATION dan motto yang di ciptakan, “Raise Your Arms, March Forward, To the World in One”.  Event tahunan yang diadakan di MAN Insan Cendekia Serpong tepatnya di jln. Cendekia sektor XI, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, ini  diikuti oleh sekolah -  sekolah menengah di  berbagai pulau, seperti jawa, Sumatra, Kalimantan, dan papua
Pukul 08.20 Opening Ceremony yang dilaksanakan di gedung serba guna (GSG) Mampu membuat audience yang menontonnya tak berkedip. Bagaimana tidak, dengan berbagai aksi yang mereka suguhkan dalam pembukaan SONLIS mampu membuat kami yang melihatnya tersihir. Dari mulai tari saman siswi, long journey of sonic linguistic yang dimulai sejak tahun 2008, opening movie yang diputar, lantunan lagu berjudul “when the children cry” juga telah dinyanyikan oleh 3 orang siswi dengan suara emasnya dan yang terakhir aksi live peragaan kompetisi yang ada di Sonlis 2013 ini.
Begitu pula bapak suwardi ketika memberikan sambutan saat awal opening “apabila kau berikan 1.000 orang tua maka akan kucabut gunung semeru sampai akarnya akan tetapi bila kau berikan  aku 1 pemuda maka akan aku guncangkan dunia”. Ucapnya berapi-api. Tak ketinggalan pula saat gilang memberikan pidatonya “kita mampu berkarya dengan suatu tujuan, kita bereformasi untuk dunia yang lebih baik.
Bapak kepala sekolah MAN IC Serpong pula turut memberikan apresiasi khusus untuk acara Sonlis tahun ini “orang bisa hebat kalo dia beda dari yang lainnya, saya tidak pernah membatasi anak-anak untuk berkarya asal hal itu positif, saya juga sering  turut andil untuk turun ke lapangan dalam mempersiapkan segala sesuatunya, saya memakai sandal jepit dan kaos saat bersama mereka. Mereka juga mampu berinovasi dengan hal-hal baru. Terus dan terus dicoba hingga akhirnya melahirkan sebuah karya.” Beliau pun memberikan support non materil  seperti ide serta gagasan-gagasannya. Menurutnya moril lebih baik daripada materilnya. “Jujur saya tidak mengeluarkan sepeser pun dana untuk kegiatan ini karena memang mereka sudah terbiasa mandiri. Dengan menyebarkan proposal ke berbagai instansi ataupun perusahaan yang bertujuan untuk menggalang dana, itu lah sumber biaya untuk kegiatan ini” tuturnya dengan wajah ramah.
Memang MAN IC ini setiap tahunnya mempunyai 2 event besar yaitu Sonlis ini dan I Care (Pengabdian Masyarakat). “ dengan niat baik, menetapkan target (visi), yakin, disertai ikhtiar dan tawakal.” Semuanya akan terlaksana ketika ada keyakinan didalam hati jangan ada keraguan sedikitpun.                                                     
Acara yang diketuai oleh Gilang Audi Pahlevi atau gilang, begitu ia biasa dipanggil, telah disiapkan sejak agustus yang ketika itu sedang ada pemilu Osis yang sekaligus juga menentukan ketua Sonlis. Jadi Persiapan sonlis ini kurang lebih berkisar setengah tahun . Namun pembentukkan kepanitiaan sonlis ini berkendala, dikarenakan mereka berasrama dan pembentukkannya itu dilakukan ketika libur idul fitri berlangsung, jadi jarak tempat tinggal yang berjauhan itu menyulitkan. “Jadi ketika itu hanya dibentuk BPH  dan Koordinatornya saja lewat media-media sosial kaya facebook, baru setelah sampai IC kita ketemu dan ngobrol-ngobrol merencanakan semuanya.” Ujar gilang ketika diwawancarai. 
 Bulan November dan Desember difokuskan ke humas ”kami berusaha mengetuk banyak pintu walaupun kita gak tau tuh itu bakal kebuka atau engga, baik itu link yang internal amaupun gak punya sama sekali, namu yang terbuka hanya beberapa. itu tak menyurutkan semangat kami para panitia untuk menggalang dana dalam Sonic Linguistic yang kurang lebih menyuguhkan 22 cabang perlombaan ini. nah, di bulan januari inilah, baru kita fokus ke publikasi." jawabnya lugas ketika di tanya seputar persiapan pra - acara. Menurut gilang apabila publikasi di share dari awal,nah maka undangan-undangan itu nantinya terabaikan.

                Jika membahas kendala yang dialami para panitia, “semakin hari panitia semakin emosi. ada apa dikit marah, ada itu dikit marah. buat gua kalo misalkan panitia yang marah itu ancur karena mereka pelaksana, tapi kalo ada peserta yang komen kan bisa kita rembukkan bareng-bareng. jadi presure - nya panitia makin tinggi, kalo udah gitu gua langsung bilang: udah-udah gak usah kerja dulu sini selesain dulu, diselesain dulu sama-sama dan kalo ada yang keburu panas, udah ntar dulu jangan kerja dulu, istirahat-istirahat! nanti dilanjutin lagi kalo kepala lo udah dingin" kisahnya seru ketika ditemui  di gedung serba guna. menurut cowok berkacamata yang gagah ini.


salah satu roket dari LAPAN

                  Begitulah lika-liku persiapan publikasi dan pendanaan terutaman buat para panitia sonlis. Di sonlis itu banyak banget yang menariknya, apalagi perabot-perabot yang di pajang di tempat kompetisi tersebut. "kalo soal dekor buat interior-interior ini seringnya kita ngerjain di ruang yang biasa kita pake ngumpul-ngumpul. living room gitu, kaya aula deh. tapi kadang juga kita ngerjain disela-sela waktu belajar, tapi itu kadang nge-ganggu, nah kalo udah gitu yaa ngerjainnya harus malem, dan terpaksa harus begadang" tuturnya sambil tersenyum.nah ada lagi nih yang unik. itu tuh roket yang di pojok sana!" (sambil menunjuk 2 roket yang berada di kanan dan kiri pintu GSG) "kalo properti itu kita dapet link, kita dapet tawaran pinjaman . ya,otomatis kita terima lah tawaran pinjaman itu" ucapnya tentang roket yang berasal dari LAPAN tersebut.
                Tentunya selaku ketua panitia mengharapkan acara yang dipimpinnya itu dapat sukses dan keren. Tapi itu tidak diucapkan oleh gilang kepada para anggotanya, namun "sonic linguistic 2013 baru akan sukses kalau ada 2 hal ini : yang pertama lomba ini bisa bermanfaat buat orang lain, kalau seandainya ajang ini hanya dijadikan sebagai ajang kompetisi semata, aduuh... itu banyak mudhorot nya kali! niatkan dari awal kalo ini untuk membant mengembangkan pendidikan, dan edukatif. karena sebaik-baiknya orang adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain. nah yang kedua gua tekanin sama panitia ialah mentalitas, harusnya mentalitas sebelum dan ketika menadi panitia harus berbeda, kenapa? kan panitia sonic linguistic presurenya banyak, kita harus ke akademik, ke sonlis nah kalo misalkan banyak hal itu tidak disikapi dengan mentalitas yang baik dan luar biasa kan lebih berat. makanya kita harus benar-benar memanfaatkan saat terbaik, buat kelas 2 ini kesempatan terakhir kalian,  dan buat kelas 1 ini ajang buat kalian belajar dan tentunya akan berguna di sonlis 1014 yang bakal jadi ujian kalian" itulah yang ditekankan sang official project kepada para anggotany




Read more

Science & Tech


Read more